Tantangan Motor Listrik: Produksi Gampang, Belum Tentu Laku
Tantangan Motor Listrik: Produksi Gampang, Belum Tentu Laku
Sekretaris Biasa Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Hari Budianto mengatakan membangun industri elektrifikasi sepeda motor listrik penuh tantangan di Indonesia.
Berdasarkan Hari, menjual sepeda motor listrik di Indonesia akan jauh lebih susah daripada memproduksinya. Seperti di ketahui member AISI belum ada pertanda-pertanda akan menjual motor listrik di dalam negeri.
“Jadi intinya memproduksi mudah, jual tak mudah,” kata Hari dalam di skusi virtual, Kamis (15/9).
Hari mengukur, ada beberapa elemen yang menghambat penjualan motor listrik walaupun sejumlah merek sepeda motor listrik mulai meramaikan pasar Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.
Pertama merupakan belum ada subsidi dari pemerintah untuk menurunkan harga jual motor listrik. Hal ini memicu masyarakat kembali membeli sepeda motor konvensional. Sedangkan subsidi yang pas potensi menurunkan harga sepeda motor, walhasil dapat lebih di jangkau masyarakat.
Insentif yang di kasih pemerintah tak mengenai target. Insentif perpajakan yang disediakan yang ujungnya tak berpengaruh pada energi beli konsumen.
Dia bilang ini berbeda dari negara lain yang memberikan subsidi segera di rasakan konsumen ketika membeli kendaraan listrik.
“Saat ini untuk konsumen paling PKB (Pajak kendaraan bermotor dikurangi). Murah PKB tapi masih mahal ketika membeli motornya,” kata dia.
Selain itu dia mengukur pengaplikasian motor listrik ketika ini masih sangat terbatas sebab infrastruktur yang belum memadai.Karenanya dari itu kata dia ketika ini banyak dari masyarakat yang walhasil konsisten menggunakan motor berbahan bakar daripada motor listrik yang ujungnya menyulitkan dalam berkegiatan.
Lebih lanjut, Hari sedikit memberi ilustrasi mengenai kondisi pasar motor listrik yang didapatkan berdasarkan data Sertifikat Registrasi Uji Macam (SRUT) di Indonesia Kementerian Perhubungan (Kemenhub)
Dalam data itu dia bilang pada 2022 periode Januari hingga dengan Juli, sedikitnya baru 19 ribuan unit motor listrik teregistrasi. Angka itu naik di perbandingkan registrasi pada 2021 sebanyak 12 ribuan unit.
Sementara AISI mencatat wholesales dari lima anggotanya yang sekarang masih fokus pada motor konvensional hingga Agustus 2022, menempuh lebih dari 3 juta unit.
“Artinya market adopsinya ini masih butuh waktu, misal baterainya murah (sehingga harga turun) atau infrastrukturnya itu,” tutup dia.